MAKALAH PERAN MAHASISWA
DALAM MELESTARIKAN
“PANCASILA”
Disusun
oleh :
Dewi Anggraini (7101413404)
Universitas Negeri Semarang (UNNES) SEKARAN,
GUNUNG PATI SEMARANG
SEMESTER GASAL TAHUN
2013/2014
PENDAHULUAN
“Peranan Pemuda dan Mahasiswa terhadap Kemajuan Bangsa serta Pelestarian Pancasila”
Peranan seorang mahasiswa adalah
dengan memperteguh penanaman nilai-nilai pancasila di dalam kehidupan
sehari-hari. Karena saat ini masyarakat Indonesia sudah mulai meninggalkan dan
bahkan melupakan nilai-nilai pancasila, yang notabene menjadi ideologi dan jati
diri bangsa Indonesia. Oleh karena itu, para generasi muda sekarang harus dapat
bersatu dan damai walaupun berbeda agama, suku, dan budaya. Dapat berpikir
Rasional, Demokratis, dan Kritis dalam menuntaskan segala masalah yang ada di
Negara kita. Memiliki semangat jiwa muda yang dapat membangun Negara Indonesia
yang mandiri dapat mencontoh seperti karakter para pahlawan bangsa kita. Dengan
cara cinta tanah air dan rela berkorban bagi bangsa Indonesia, serta menjunjung
tinggi nilai nasionalisme dan persaudaraan antar agama, ras atau suku bagi
semua bangsa Indonesia agar tidak terjadi perpecahan ataupun perselisihan antar
bangsa Indonesia. Kecintaan bangsa Pemuda dan mahasiswa adalah harapan bagi
masa depan bangsa. Dalam upaya mewujudkan cita-cita bangsa Indonesia
mengharapkan peranan pemuda dapat menjadi karakteristik yang baik bagi
Indonesia. Untuk mencapai kondisi yang baik generasi muda Indonesia harus
mempunyai jati diri yang sesuai dengan nilai-nilai luhur bangsa. Masa depan
kebangsaan Indonesia sangatlah ditentukan oleh generasi muda terdidik dan
terlatih, apalagi mereka adalah generasi yang banyak mendapatkan berbagai
pengetahuan teoritik maupun praktis di Perguruan Tinggi tentang tema-tema
pembangunan bangsa. Karena pemudalah yang dapat merubah pandangan orang
terhadap suatu bangsa dan menjadi tumpuan para generasi terdahulu untuk
mengembangkan suatu bangsa dengan ide-ide ataupun gagasan yang berilmu, wawasan
yang luas, serta berdasarkan kepada nilai-nilai dan norma yang berlaku di dalam
masyarakat.
Kepada Negara harus semakin erat
dan semakin tinggi rasa bangga yang tertanam pada jiwa-jiwa bangsa Indonesia
terhadap negara sendiri. Walaupun masih ada beberapa pemuda yang tidak memiliki
rasa tersebut dan cenderung tidak lebih mencintai Negaranya sendiri tapi
sekarang saatnya pemuda dan mahasiswa harus memiliki jiwa bangga dan cinta
menjadi warga Indonesia, yang dapat di eksplore ke Negara-negara lain. Bukan
hanya dalam bentuk demo yang berujung anarkis dan perusakan infastruktur atau
hal-hal yang merusak citra bangsa Indonesia. Namun dibuktikan dengan hal-hal
yang positif dan nyata bahwa negara Indonesia adalah negara cinta damai,
terpelajar, dan Negara maju. Karena mahasiswa selalu menjadi bagian dari
perjalanan sebuah bangsa, baik sebagai pelopor, penggerak bahkan sebagai
pengambil keputusan. Mahasiswa itu mempunyai pemikiran yang kritis terhadap
masalah yang ada disekitar, mengangkat realita sosial yang terjadi di masyarakat,
dan bisa juga memperjuangkan aspirasi masyarakat.
Mengingat catatan sejarah peran
pemuda senantiasa menjadi pilar dan motor untuk mencapai kemerdekaan bangsa.
Dalam situasi yang senantiasa tumbuh dan berkembang di era globalisasi ini,
menuntut peran aktif pemuda sebagai kekuatan moral, kontrol sosial dan agen
perubahan dalam segala aspek pembangunan nasional. Selain itu, dalam
Pembangunan Nasional pemuda diharapkan mampu bertanggung jawab dalam menjaga
Pancasila, keutuhan NKRI, dan memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa. Dengan
demikian kesadaran pemuda akan kecintaan terhadap tanah air dan bangsanya
semakin meningkat. Dimana mahasiswa merupakan generasi kelas menengah yang
selalu hadir dalam garda terdepan setiap perubahan penting dan mendasar di
negeri ini. Pemuda juga diharapkan tetap terus menempa dirinya menjadi
pribadi-pribadi yang memiliki kematangan intelektual, kreatif, percaya diri,
inovatif, dan memiliki kesetiakawanan sosial dan semangat pengabdian terhadap
masyarakat, bangsa dan negara yang tinggi. Pemuda sebagai garda terdepan dalam
proses perjuangan, pembaruan dan pembangunan bangsa, diharapkan mampu
mempertahankan dan mengisi kemerdekaan yang telah di raih negara ini selama
kurang lebih 68 tahun silam dengan berbagai hal.
Banyak sekali sejarah tentang
mahasiswa dan pemuda Indonesia, dari perjuangan mereka inilah, sekarang kita
bisa menikmati kemerdekaan (1945). Perubahan (Reformasi 1998). Karena mereka
adalah Pejuang Pemikir. Pejuang Pemikir yang dimiliki oleh bangsa tercinta kita,
Indonesia. Mulai tahun 1908, lahirnya Boedi Oetomo telah melahirkan semangat
perjuangan melawan kolonialisme dengan cara yang cerdas. Lahirnya Sumpah Pemuda
1928 juga tidak lepas dari peran penting mahasiswa, berlanjut pada Proklamasi
Kemerdekaan 1945. Hingga berturut-turut sejak tahun 1965 dengan aksti Tritura
(tiga tuntutan rakyat) yang meruntuhkan kekuasaan Orde Lama. Pada tahun 1997
dengan gerakan reformasinya, mahasiswa telah mendobrak ketidakadilan sistem
politik dan ekonomi. Kesemua hal tersebut, membuktikan bahwa terdapat gerakan
penting yang sesunggungnya dimotori oleh peran penting mahasiswa. Dari rentetan
sejarah inilah, yang menjadikan suatu fakta bahwa peran penting mahasiswa tidak
pernah bisa dipandang sebelah mata oleh masyarakat. Karena mahasiswa merupakan
generasi terdepan yang harus mendapatkan pendidikan secara baik dibandingkan
dengan kelompok generasi muda lainnya, agar mahasiswa bisa mempunyai pemikiran
dimana ilmu yang telah didapatkan merupakan sebuah senjata pamungkas untuk
mengabdikan diri ke masyarakat.
Sebagai generasi penerus bangsa
yang akan menjadi akar bangsa ini di masa mendatang harus bisa mewujudkan
cita-cita dan tujuan nasional dengan memiliki 3 modal dasar yang membuat ia
mampu disebut sebagai agent of change (agen perubahan) dan agent of social
control (agen pengawas sosial) yaitu kekuatan moralnya dalam berjuang karena
pada intinya apa yang Ia buat adalah semata–mata berlandaskan pada gerakan
moral yang menjadi idealismenya dalam berjuang. Karena pemuda merupakan suatu potensi
bagi negara sebagai armada dalam kemajuan bangsa. Peran pemuda sangatlah
penting dalam mengisi pembangunan dan mempertahankan kemerdekaan bangsa. Dan
yang paling utama di saat era globalisasi seperti sekarang peran mahasiswa
sangat berpengaruh terhadap bangsa. Baik dalam lingkup ilmu pengetahuan, etika,
para mahasiswalah yang akan merubah status suatu bangsa, karena mahasiswa
merupakan sosok insan akademis yang sedang menjalankan aktifitas pendidikan
yang terbilang tingkatannya yang paling tinggi, jika moral mahasiswa buruk maka
nama bangsa juga akan ikut tercemar, jika cara berfikir mahasiswa kearah yang
positif maka Indonesia akan lebih mudah untuk menemukan penemuan-penemuan baru
yang akan mencuitkan nama Indonesia dibelahan dunia maka mahasiswa harus bisa
membawa negara ini kedalam perubahan yang lebih baik.
MASALAH
1.
Yang perlu kita bangun bersama dari nilai-nilai
pancasila!
2.
Contoh sederhana dari perwujudan nilai-nilai pancasila
dalam masyarakat!
3.
Mengapa mahasiswa menjadi fokus utama dalam proses
pelestarian pancasila?
4.
Aksi nyata mahasiswa dalam rangka melestarikan pancasila!
5.
Apa saja pewarisan dan pelestarian nilai-nilai dari
pancasila itu sendiri?
TUJUAN DAN MANFAAT
1. Teoritis (Pengembangan Ilmu)
Tujuan
§ Memotivasi kaum muda khususnya mahasiswa
untuk memahami arti penting pancasila.
§ Dijadikan sebagai media pembelajaran.
§ Membentuk karakter pelajar (kaum muda)
dari niai-nilai yang terkandung dalam pancasila.
§ Berbagi ilmu dengan siswa siswi
lainnya.
Manfaat
Penulisan
makalah ini juga dapat dijadikan sebagai modul pembelajaran yang mungkin akan
berguna bagi kegiatan belajar mengajar/ KBM di masa-masa mendatang dan dapat
dijadikan reverensi yang mungkin berguna dalam mempelajari materi pembelajaran
“pelestarian pancasila” khususnya di kalangan mahasiswa.
2. Pemerintah
Tujuan
§ Membantu negara dalam program
pelestarian pancasila di kalangan muda.
§ Menciptakan kaum muda yang peduli
dengan kesejahteraan bangsa dan negaranya.
Manfaat
§ Membantu pemerintah dalam pembentukan
karakter bangsa.
§ Memperkuat ideologi bangsa.
3. Masyarakat
Tujuan
§ Mengenalkan pancasila lebih jauh kepada
masyarakat.
§ Mengajak masyarakat untuk ikut
melestarikan pancasila.
Manfaat
§ Masyarakat jadi sadar akan arti penting
pancasila sebagai ideologi bangsa.
§ Masyarakat lebih bisa menghargai
pejuang bangsa untuk kemakmuran negaranya.
4.
Penulis/Kelompok
Tujuan
§ Memenuhi tugas dari Dosen pembimbing.
Manfaat
§ Dapat berbagi ilmu dan pengetahuan
tentang pentingnya melestarikan pancasila sebagai ideologi negara.
PEMBAHASAN
1. Semangat Kejuangan Bersumber pada Nilai-nilai Pancasila
Sejak awal Pancasila merupakan
kritik ideologi atas ideologi dominan dunia pada saat itu. Demikian juga untuk
kini dan selanjutnya. Yang perlu kita bangun bersama adalah mengkolaborasi
kembali nilai-nilai itu sesuai dengan konteks zaman dan tuntutan masyarakat
kedepan. Ini tugas yang tidak mudah, karena memerlukan pemahaman komprehensif
atas arah perubahan sosial dewasa ini dan juga nilai-nilai universal yang
tumbuh dan berkembang di dunia.
Sekalipun secara hakiki nilai-nilai
pancasila sudah selaras dengan nilai-nilai universal, sebagai sebuah sistem
nilai harus selalu ditafsir dan dirumuskan, baik dalam rangka membangun
landasan bersama dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara maupun
dalam rangka menjawab secara kritis gempuran dan tantangan ideologis global
yang berkembang saat ini.
2.
Perwujudan normatif Pancasila dalam
konteks masyarakat
a) Nilai Ketuhanan
Ø Pengembangan religiositas yang
mengangkat harkat dan kemanusiaan serta keadilan sosial yang menghargai
pluralitas iman dengan berpijak pada semangat solidaritas nasional.
b) Nilai Kemanusiaan
Ø Penegakan HAM yang tidak terlepas dari
KAM (Kewajiban Asasi Manusia) yang dilandasi oleh penghargaan terhadap sesama
sebagai makhluk Tuhan melalui pengembangan solidaritas sosial, kultural dan
ekonomi nasional
c) Nilai Persatuan
Ø Melindungi segenap tumpah darah
Indonesia dengan berbagai ragam latar belakang historis
religio-sosio-kulturalnya dengan berpegang pada prinsip demokrasi kerakyatan,
kemanusiaan dan keadilan sosial.
d) Nilai Kerakyatan
Ø Pengembangan demokrasi dalam berbagai
bidang kehidupan dengan tetap berpijak pada nasionalitas,religiositas dan nilai
kemanusiaan demi terwujunya keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
e) Nilai Keadilan Sosial
Ø Pengembangan sistem ekonomi yang
berpijak pada kepentingan nasional dan melindungi kekayaan nasional dengan
tetap memperhatikan keanekaan sistem ekonomi kerakyatan yang berjangkar
pluralitas identitas kultural dan sistem ekonomi lokal.
3.
Mahasiswa menjadi fokus utama dalam
pelestarian Pancasila
Peranan seorang mahasiswa adalah dengan memperteguh
penanaman nilai-nilai pancasila di dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena
itu, para generasi muda sekarang harus dapat bersatu dan damai walaupun berbeda
agama, suku, dan budaya. Dapat berpikir Rasional, Demokratis, dan Kritis dalam
menuntaskan segala masalah yang ada di Negara kita. Memiliki semangat jiwa muda
yang dapat membangun Negara Indonesia yang mandiri dapat mencontoh seperti karakter
para pahlawan bangsa kita. Dengan cara cinta tanah air dan rela berkorban bagi
bangsa Indonesia, serta menjunjung tinggi nilai nasionalisme dan persaudaraan
antar agama, ras atau suku bagi semua bangsa Indonesia agar tidak terjadi
perpecahan ataupun perselisihan antar bangsa Indonesia. Dalam upaya mewujudkan
cita-cita bangsa Indonesia mengharapkan peranan pemuda dapat menjadi
karakteristik yang baik bagi Indonesia. Untuk mencapai kondisi yang baik
generasi muda Indonesia harus mempunyai jati diri yang sesuai dengan
nilai-nilai luhur bangsa. Masa depan kebangsaan Indonesia sangatlah ditentukan
oleh generasi muda terdidik dan terlatih, apalagi mereka adalah generasi yang
banyak mendapatkan berbagai pengetahuan teoritik maupun praktis di Perguruan
Tinggi tentang tema-tema pembangunan bangsa. Karena pemudalah yang dapat
merubah pandangan orang terhadap suatu bangsa dan menjadi tumpuan para generasi
terdahulu untuk mengembangkan suatu bangsa dengan ide-ide ataupun gagasan yang
berilmu, wawasan yang luas, serta berdasarkan kepada nilai-nilai dan norma yang
berlaku di dalam masyarakat.
4.
Aksi Nyata Mahasiswa dalam melestarikan
Pancasila
Percaya dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa sesuai ajaran agama yang
dianut masing-masing.
Menjalankan perintah agama sesuai ajaran yang dianut masing-masing.
Saling menghormati antar umat beragama.
Tidak memaksakan suatu agama pada orang lain.
Tidak membeda bedakan manusia berdasarkan suku, agama, warna kulit, tingkat
ekonomi,maupun tingkat pendidikan.
Menyadari bahwa kita diciptakan sama oleh Tuhan.
Membela kebenaran dan keadilan.
Menyadari bahwa kita mempunyai hak dan kewajiban yang sama.
Tidak melakukan diskriminatif.
Cinta pada tanah air dan bangsa.
Menjaga nama baik Bangsa dan Negara.
Tidak membangga-banggakan bangsa lain dan merendahkan bangsa sendiri.
Ikut serta dalam ketertiban dunia.
Menjunjung tinggi persatuan bangsa.
Mengutamakan kepentingan bangsa dan Negara di atas kepentingan pribadi dan
golongan.
Selalu mengedepankan musyawarah untuk mencapai mufakat dalam menyelesaikan
masalah.
Tidak memaksakan kehendak pada orang lain.
Mengutamakan kepentingan masyarakat, bangsa, dan Negara.
Menghormati hasil musyawarah.
Ikut serta dalam pemilihan umum.
Berusaha menolong orang lain sesuai kemampuan.
Menghargai hasil karya orang lain.
Tidak mengintimidasi orang dengan hak milik kita.
Menjunjung tinggi nilai kekeluargaan.
Menghormati hak dan kewajiban orang lain.
5.
Pewarisan dan Pelestarian Pancasila
A.
Pewarisan nilai-nilai Pancasila
Sila pertama secara khusus dan Pancasila secara keseluruhan
ternyata berhasil menyatukan seluruh bangsa Indonesia sampai hari ini. Dan
setelah Bangsa Indonesia dapat mendirikan negara serta dapat dirumuskannya
Pancasila sebagai Perjanjian luhur pada waktu mendirikan negara. Karena
Pancasila digali dari sosio-budaya bangsa Indonesia sendiri, disepakati bersama
oleh seluruh rakyat Indonesia sebagai milik yang harus diamankan dan
dilestarikan. Pewarisan nilai-nilai Pancasila kepada generasi penerus adalah
kewajiban moral seluruh bangsa Indonesia. Melalaikannya berarti mengingkari
perjanjian luhur itu dan dengan demikian juga mengingkari hakikat dan harkat
diri kita sebagai manusia. Atas dasar inilah perumusan pembukaan UUD 1945 yang
dijadikan sebagai Pancasila sebagai dasar negara.
· Bagaimana bentuk dari pewarisan itu?
Dalam arti sesungguhnya PANCASILA berarti “lima dasar”,
lima dasar itu sendiri adalah seperti yang tertulis dalam butir-butir
pancasila, “ketuhanan yang maha esa” yang mendasari bahwa semua warga Negara
ini hidup bedasarkan nilai ketuhanan, “kemanusiaan yang adil dan beradab”
memberikan acuan kepada kita bahwa setiap warga Negara Indonesia berhak dan
mendapatkan porsi yang sama untuk mendapatkan nilai kemanusiaan dan nilai
keadilan yang sama dimata manusia dan budaya yang beradab, “persatuan Indonesia”
butir yang mengukuhkan kita sebagai bangsa yang majemuk dari berbagai aspek
sebagai Negara yang berpedoman dan beracuan pada nilai persatuan di bawah
pancasila dan bendera Negara, “kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan” mengartikan kepada kita bahwa
bangsa ini dipimpin oleh rakyat sendiri yang diwakilkan kepada wakil-wakilnya
dan orang yang dipercaya, “keadilan social bagi seluruh rakyat Indonesia”. Jadi
warisan yang diberikan pancaila kepada kita sudah sangat jelas terkandung dalam
butir-butir pokok pancasila, apa yang tertulis dalam dasar pancasila adalah apa
yang selama ini pancasila wariskan kepada kita.
· Mengapa nilai-nilai pancasila perlu di wariskan?
Sebagai suatu hal yang luhur dan dasar ideology Negara
ini sudah barang tentu pancasila perlu diwariskan baik itu isi, ajaran-ajaran
dan pandangan yang terkandung dalam pancasila agar apa yang dicita-citakan oleh
para pendiri Negara ini dengan fikiran yang luhur tidak menyimpang dari apa
yang mereka inginkan.
pewarisan nilai sejarah juga dimanfaatkan untuk
menggalang kekuatan internal tentara. Menurut Nugroho Notosusanto, “Sejarah
adalah wahana yang paling efektif” untuk memperkuat semangat integrasi ABRI”.
Sesuai dengan seminar TNI AD tahun 1972, maka
dicanangkan pelestarian nilai-nilai 45. Tujuan
pewarisan nilai, jiwa dan semangat 1945 itu untuk mengenang generasi AD yang
berjuang dalam perang kemerdekaan. Nilai 45 itu menurut Kharis Suhud adalah
“mengatasi paham golongan serta mendahulukan kepentingan umum atau bangsa dan
negara di atas kepentingan kelompok danperorangan”. Jadi tujuan ganda dari
pewarisan nilai 45 itu ada dua, ke dalam agar komponen ABRI senantiasa kompak
dan ke luar, agar masyarakat sipil meniru keteladanan dan mengagumi
kepahlawanan militer.Ini menjadi alasan kuat untuk mengagungkan masa “perang
kemerdekaan”. Masa itu menduduki tempat terhormat dalam wacana sejarah
penguasa. Sebagaimana tertuang dalam doktrin dwifungsi, kebanggaan dan klaim
bahwa tentara adalah pejuangkemerdekaan yang setia mempertahankan dan berjasa
menyelamatkan Republik hasil Proklamasi Kemerdekaan ini menjadi alasan ABRI
untuk berperan di luar tugas militer dalam berbagai segi kehidupan. Kalau
perang kemerdekakan itu membanggakan, tidak demikian halnya dengan kehidupan
dalam demokrasi liberal sampai demokrasi terpimpin. Pengalaman itu tidak saja
dipandang membahayakan militer dan memperlemah perjuangan demi kepentingan
politiknya yaitu konsolidasi kekuasaan dalam rangka melangsungkan pembangunan
ekonomi. Masa sebelum Orde Baru disebut Orde Lama dan digambarkan penuh
keburukan: pertentangan ideologi, pemberontakan, kebobrokan moral, kemacetan
pembangunan ekonomi, pendeknya semua yang mengancam kelangsungan hidup bangsa
dan negara. Itu terjadi karena orang menyelewengkan Pancasila dan UUD 1945
dengan ideologi dan sistem politik yang lain. Kemudian muncul Orde Baru yang
menyelamatkan negara dan bangsa dari krisis sosial politik 1965. Menurut
konstruksi sejarah Orde Baru, rezim ini muncul secarakonstitusionalisme,
artinya melalui ketentuan hukum (Surat Perintah 11 Maret yang disahkan kemudian
dengan TAP MPRS dan seterusnya ). Penegakan Pancasila dan UUD 1945 secara
konsekuen melahirkan stabilitas politik dan ekonomi. Persatuan dan kesatuan dan
pembangunan hanya bisa dicapai dengan memegang teguh Pancasila dan UUD 1945.
Sebab itu kehadiran Orde Baru yang menjaga Pancasila dan UUD 1945
diperlukan.Dengan kontruksi sejarah seperti itu, Orba mengajukan alasan
pembenaranpengambilalihan kekuasaan oleh penegak Orba dan sekaligus
mempertahankan kehadiran mereka.
3. Bagaimana
Mewariskan Pancasila
Hal yang paling mendasar dalam mewariskan pancasila
adalah mewariskan butir dan nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila itu
sendiri, lalu bagai mana kita mewarikan hal tersebut. Tindakan nyata dalam hal
ini adala adanya pelajaran atau pendidkan yang mengajarkan tentang pancasila
seperti PKN ditingkat sekolah dan pendidkan pancasila pada tingat universitas
dan tentunya masih banyak lagi mata pelajaran/ kuliah yang menyangkut
pembelajaran untuk mewarisakan pancasila itu sendiri, bukti lain adalah adalah
kita dibacakan naskah pancasila pada saat kita sekolah, para pendidik kita
mengharapkan dengan dibacaan sesering mungkin kita menjadi setidaknya tahu
apabunyi dari butir-butir kelima sila tersebun dan cita-citakan dulu,
E. PELESTARIAN
PANCASILA
SIDIKALANG (Berita): Asisten II Pemkab Dairi Ir. Agus
Bukka mewakili Bupati Dairi DR. M.P. Tumanggor, Jum’at Kemarin di Aula
pemkab Dairi membuka acara ceramah pelestarian nilai-nilai juang 45 yang
dihadiri sekitar 145 orang siswa-siswi yang terdiri dari tingkat SMP dan SMA
Kecamatan Sidikalang.
Agus Bukka dalam sambutannya mengatakan, dalam
pelestarian nilai-nilai juang 45 dibutuhkan sikap nasionalisme dan patriotisme
seperti yang sudah dipersembahkan para pahlawan dalam merebut kemerdekaan.
Generasi penerus bangsa sekarang ini merupakan
pelaksana cita-cita pahlawan agar bentuk NKRI tetap utuh dibawah panji
Pancasila, UUD 1945 dan Bhineka Tunggal Ika. Nilai-nilai juang 45 harus
memiliki tekad dan semangat dalam diri generasi penerus bangsa, dan bukan
gampang terbawa arus yang sudah mulai memasuki sendi-sendi kehidupan generasi
muda.
Perobahan pola sikap hidup menciptakan pribadi yang
kuat tanpa menerima kekalahan dalam bentuk apapun. Untuk itu, kepada generasi
muda sebagai penerus bangsa dan Negara yang mendapat titipan dari pahlawan yang
sudah gugur demi kemerdekaan, diminta agar mampu dan berani berbuat yang
berguna bagi sekelilingnya dan bukan melakukan penghasutan kepada sekitarnya
sehingga tidak tercipta suasana yang kondusif, kata Agus Bukka.
Ketua panitia pelaksana yang juga Kabid PLS dan Pemuda
Olahraga Dinas Pendidikan Kabupaten Dairi, Drs. Bonar Butar-butar dalam
orasinya mengatakan, setiap pemuda yang merasa dirinya sebagai generasi penerus
bangsa akan memiliki semangat nilai-nilai 45, tetapi bagi mereka yang tidak
memiliki nilai tersebut akan gampang dan mudah terbawa arus negative sehingga
merugikan dirinya sendiri.
Jauhkan tindakan yang merugikan diri sendiri, tetapi
berbuat dan berpikirlah apa yang terbaik bagi diri kita dan bagi sekeliling
kita, karena kita hidup saling berdampingan. Apabila dikaji lebih cermat
tentang nilai-nilai juang 45 yang sudah dipersembahkan para pahlawan yang
gugur, generasi penerus bangsa tidak akan mau atau tidak rela apabila harkat
dan harga diri bangsanya tercemoh oleh pihak lain, karena hal tersebut
merupakan harga mati bagi pemuda dan pemudi generasi bangsa kita, ujar Bonar.
(hab)[4]
1.
apa
yang di lestarikan oleh pansacila?
Bangsa Indonesia memiliki warga Negara yang bertoleransi tinggi, hidup bergotong royong dan masih banyak nilai susila yang luhur yang berkembang dalam warga kita, melalui pancasila para pendiri Negara ingin agar semua itu tidak terkikis zaman suatu saat nanti oleh karena itu pancasila dimaksudkan utama adalah melestarikan nilai-nilai luhur tersebut agar tidak hilang dari identitas Negara ini sebagai penganut ideology pancasila, walaupun pada perkembangannya semua ini kadang-kadang sulit kita temukan lagi tentunya hal ini dilakukan oleh orang-orang yang tidak memiliki jiwa pancasila, tidak menghargai pancasila, dan ketidakmampuan pemahahaman mereka tentang arti luhur pancasila, ironisnya mereka yang mengaku memperjuangkan nilai pancasila-lah yang kurang mengerti atau kurang pemahaman tentang nilai luhur yang merela perjuangkan
2.
Mengapa
Pancasila Perlu Lestarikan
Pancasila perlu di lestarikan adalah karena agar nilai-nilai pancasila yang terkandung dalam pancasila itu sendiri tidak berubah kebelakang atau dengan kata lain mengalami kemunduran makna, sebaliknya melalui pelestarian pancasila kita mengharapkan nilai-nilai pancasila menjadi lebih baik dalam masa yang akan datang, dengan tidak meghilangkan atau mengurangi nilai-nilai luhur yang pernah ada
3. Bagaimana
Melestarikan Pancasila
Pancasila sesungguhnya ada didalam setiap warga Negara, oleh sebab itu cara
Pancasila sesungguhnya ada didalam setiap warga Negara, oleh sebab itu cara
melestarikan
yang paling baik adalah mulai dari kita sendiri dengan bersikap dan berpedoman
dari apa yang dianjurkan dan tertulis dalam pancasila, hal lain adalah bagi
para pemimpin Negara ini untuk memberikam contoh kepada warga apa yang harus
dan apa yang tidak boleh di perbuat oleh kita yang berpegang pada pedoman
pancasila
Simpulan dan Saran
A. Simpulan
Sejak
awal, pancasila merupakan kritik ideologi atas ideologi dominan dunia pada saat
itu, demikian juga untuk kini dan selanjutnya. Yang perlu kita bangun bersama adalah
mengkolaborasi kembali nilai-nilai itu sesuai dengan konteks zaman dan tuntutan
masyarakat kedepan.
Perwujudan
normatif Pancasila dalam konteks masyarakat (umum), terdiri atas :
v
Nilai Ketuhanan
v
Nilai
Kemanusiaan
v
Nilai Persatuan
v
Nilai
Kerakyatan
v
Nilai Keadilan
Sosial
Peranan
seorang mahasiswa adalah dengan memperteguh penanaman nilai-nilai pancasila di
dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, para generasi muda sekarang harus
dapat bersatu dan damai walaupun berbeda agama, suku, dan budaya. Dalam upaya
mewujudkan cita-cita bangsa Indonesia mengharapkan peranan pemuda dapat menjadi
karakteristik yang baik bagi Indonesia. Masa depan kebangsaan Indonesia
sangatlah ditentukan oleh generasi muda terdidik dan terlatih, apalagi mereka
adalah generasi yang banyak mendapatkan berbagai pengetahuan teoritik maupun
praktis di Perguruan Tinggi tentang tema-tema pembangunan bangsa. Karena
pemudalah yang dapat merubah pandangan orang terhadap suatu bangsa dan menjadi
tumpuan para generasi terdahulu untuk mengembangkan suatu bangsa dengan ide-ide
ataupun gagasan yang berilmu, wawasan yang luas, serta berdasarkan kepada
nilai-nilai dan norma yang berlaku di dalam masyarakat.
Aksi nyata mahasiswa dalam melestarikan Pancasila dapat dilakukan dengan
sederhana namun pasti berdasarkan pada nilai-nilai yang terkandung di dalamnya,
mulai dari sila pertama sampai sila kelima.
Hal yang paling mendasar dalam
mewariskan pancasila adalah mewariskan butir dan nilai-nilai yang terkandung
dalam pancasila itu sendiri, lalu bagai mana kita mewarikan hal tersebut.
Tindakan nyata dalam hal ini adala adanya pelajaran atau pendidkan yang mengajarkan
tentang pancasila seperti PKN ditingkat sekolah dan pendidkan pancasila pada
tingat universitas dan tentunya masih banyak lagi mata pelajaran/ kuliah yang
menyangkut pembelajaran untuk mewarisakan pancasila itu sendiri, bukti lain
adalah adalah kita dibacakan naskah pancasila pada saat kita sekolah, para
pendidik kita mengharapkan dengan dibacaan sesering mungkin kita menjadi
setidaknya tahu apabunyi dari butir-butir kelima sila tersebun dan cita-citakan
dulu, Pancasila sesungguhnya ada didalam setiap warga Negara, oleh sebab itu
cara
melestarikan
yang paling baik adalah mulai dari kita sendiri dengan bersikap dan berpedoman
dari apa yang dianjurkan dan tertulis dalam pancasila, hal lain adalah bagi
para pemimpin Negara ini untuk memberikam contoh kepada warga apa yang harus
dan apa yang tidak boleh di perbuat oleh kita yang berpegang pada pedoman
pancasila.
B.
Saran
Dengan cara cinta tanah air dan rela berkorban bagi
bangsa Indonesia, serta menjunjung tinggi nilai nasionalisme dan persaudaraan
antar agama, ras atau suku bagi semua bangsa Indonesia agar tidak terjadi
perpecahan ataupun perselisihan antar bangsa Indonesia. Dalam upaya mewujudkan
cita-cita
Daftar Pustaka
ww.google.com/search?q=aksi%20nyata%20mahsiswa%20dalam%20melestarikan%20pancasila&ie=utf-8&oe=utf-8&aq=t&rls=org.mozilla:en-US:official&client=firefox-a&channel=np&source=hp#channel=np&q=contoh+sikap+melestarikan+pancasila&rls=org.mozilla:en-US%3Aofficial
t&rls=org.mozilla:en-US:official&client=firefox-a&channel=np&source=hp